Kepada G
Aku tak pernah menyangka akan tiba saat ini, dimana aku tak lagi risau perkara menuliskanmu beberapa kata, yang berubah jadi kalimat dan berakhir menjadi lembaran-lembaran surat yang tergeletak tak berdaya di buku harian. Dan sekarang, dengan berani aku menuliskanmu disini, di tempat yang tak lagi aku kunci sebab aku ingin bisa berteman baik dengan perasaanku sendiri. Setelah bertahun-tahun, walau aku kira sudah rontok dan layu, ia masih ada disana, tak bergerak barang sesenti pun.
G, selamat ulang tahun. Anehnya, aku masih ingat tanggal ulang tahunmu. Hari bertumbuh dewasanya dirimu. Hari di mana sebuah perjalanan panjang akan kamu lewati lagi. Aku tak pernah menyesali semua doa-doa yang aku kirimkan padamu, walau hanya sebatas gumam-gumam tak jelas, tapi tak salah mendo'akan yang terbaik untuk seorang teman, kan?
G, semoga Tuhan cukupkan rasa sedih dan bahagia dalam hidupmu. Sebab, kita hanya butuh 'cukup' untuk bisa terus bersyukur dan merasa tenang. Semoga kamu tak kehilangan dirimu sendiri pada perjalanan manapun yang membawamu pergi, atau pulang. Entah selepas Jepang, ke belahan bumi mana lagi kamu akan berpijak, yang jelas, di manapun itu nantinya, semoga Alam Raya berikan yang terbaik untukmu.
G, selamat bertambah tua. Dan semoga bukan jadi tua yang menyebalkan. Aku masih ingat benar penggalan kata itu yang pernah aku berikan padamu entah pada ulang tahunmu yang keberapa. Menyenangkan rasanya bisa mengingat-ingat apa yang pernah dengan suka hati aku lakukan. Menulis tentangmu pada secarik kertas lusuh, buku harian bergaris, tumblr-ku, dan sekarang terang-terangan aku menuliskanmu pada satu halaman penuh di blog-ku. Setelah kurang lebih delapan tahun, aku menyembunyikan satu hal yang membabat habis separuh duniaku, aku akhirnya menyerah.
Aku tak pernah habis menuliskan segala hal tentangmu. Tapi yang tak pernah tersisa adalah keberanianku untuk merelakan apa-apa yang seharusnya sudah aku relakan sejak dulu. Pikiranku terlalu rumit. Dan aku masih terus berusaha untuk mengerti. Pelan tapi pasti, semoga aku bisa beranjak pada halaman berikutnya. walau mungkin melepaskan cinta pertama tak pernah mudah, aku ingin sekali mendekap tenang. Tenang yang tak butuh banyak alasan, tenang yang sebenar-benarnya tenang.
G, sebelum aku menutup ini, semoga kebahagiaan tak pernah habis menyertaimu. Semoga selalu banyak cinta tulus yang hadir dalam hidupmu. Berlimpah ruah. Sampai kau sulit menghitungnya.
Sekali lagi,
Selamat ulang tahun ke 22, G.


Komentar
Posting Komentar