mencari sisa-sisa hidup petani cilacap
Di tengah-tengah jerit langkah yang tak lagi didengar
Suara parau memilukan merangsak masuk ke hati nurani
Berbisik ia seperti berdo'a
Rupanya ia memohon
Pada siapapun yang bisa membawa kembali sebuah adil
atau secuil kehidupan yang lebih manusiawi
Ia memohon
Di teriknya amarah-amarah meminta hak yang sudah terlanjur dibunuh
Bersemayam pada sisa-sia harapan yang melaju kencang tak bertuan
Berpegangan pada seutas janji yang telah hilang gemanya bertahun-tahun silam
Sekali lagi ia memohon
Tak bisakah tanah-tanah sempit itu menjadi miliknya?
serta rumah beratap langit yang seharga nyawa baginya?
Jerit-jerit itu masih bergumam do'a
Berlapis ia dengan peluh yang selama ini menjadi teman perjuangan
Kepada angin yang hanya bisa menerbangkan angan
Pada satu titik bernama Tuhan
(Cilacap, 2021)


Komentar
Posting Komentar