(seperti) membawa pulang peluk




pak, 
aduh,
aku rindu berat.

pak,
boleh tidak aku meminjam peluk?
sehari?
satu minggu?
bertahun-tahun setelahnya?

pak,
besar nanti aku mau peluk itu tetap apa adanya,
tak kurang,
tak lebih.
sebab, semua yang terlalu-terlalu hanya membuat kita sesak.

pak,
boleh tidak aku meminta peluk?
tak apa tak ada kue-kue berlapis krim mentega,
atau hadiah-hadiah seperti umur 7 tahun,
dan badut penghibur yang tak lagi bisa menghibur hati-hati kita yang takut.
tapi peluk-peluk yang berlimpah ruah,
sampai aku sulit mengitungnya.

pak,
boleh tidak aku menangis sebentar di pelukmu?
seperti saat terjatuh lalu tercipta luka,
atau saat gagal menerpa tenangku,
atau ketika takut membunuh lebih cepat ketimbang rasa rindu itu sendiri.

pak,
doa-doa sudah terlalu banyak mengetuk pintu Tuhan,
dan akan lebih banyak lagi.
bertumpuk,
berhamburan,
seperti rindu-rindu yang mulai berjatuhan
dan berserakan.

pak,
aku hanya ingin tidur di peluk bapak.

Komentar

Postingan Populer