Restu dan angka 23

 


Aku mencoba mencatat tentangnya di sela-sela istirahatku dari kegiatan kkn. Sekitarku cukup sunyi, sehingga otakku mampu diajak berkeliling sebentar dan menuliskan beberapa kalimat untuk seorang teman; Restu namanya. Aku bertemu dengannya di awal-awal masa perkuliahanku lantas tak bisa dipungkiri bahwa ia jadi satu-satunya teman yang bisa aku ajak berdiskusi apapun. Satu-satunya teman yang bisa menerima segala hal yang ada pada diriku; aku yang sedikit pemarah, aku yang terkadang cuek, dan aku pula yang begitu menyayangi teman-temanku lantas terkadang mengesampingkan perihal diriku sendiri. Restu selalu ada di sana; Menolongku, memelukku, menertawakan kebodohanku, mendengarkan huru-hara pikiranku. Ia ada di sana. Restu selalu berdiri di sampingku.

Desember kemarin adalah ulang tahunnya. Aku tak ingat benar berapa tanggal pastinya, tapi yang jelas, desember adalah bulan di mana ia bertumbuh lagi, berpetualang lagi, dan merajut harapan-harapan lagi. 

Selamat ulang tahun teman pertamaku! Aku ingin semua hal baik datang padamu, apapun itu. Aku ingin kebahagiaan dan hari-hari menyedihkan datang dengan cukup dalam hidupmu. Kita cuma perlu cukup untuk bisa hidup dengan tenang dan lapang. Iya, kan? Jadi kuputuskan untuk mendoakanmu segala hal yang bisa mengantarkanmu pada sebuah perjalanan bernama cukup. 

Selamat ulang tahun teman pertamaku! Selain itu, aku mau kita bisa sama-sama jadi tempat dengan alamat yang mudah ditemui. Aku mau kita benar-benar menjadi teman yang saling butuh-membutuhkan. Aku mau kita bisa berjalan beriringan, bukan kamu yang di depanku, atau berjalan di belakangku. Kita sama-sama. Kita lewati fase dewasa ini sama-sama. Aku nggak mau lagi sendirian, bisa kan kita berteman sampai nanti-nanti? 

Selamat ulang tahun teman pertamaku! Walaupun kamu tengah memeluk angka baru, tak semuanya terlihat benar-benar baru bukan? masih ada hal-hal di masa lalu yang perlu tempat lebih banyak dari kemarin. Masih ada ruang-ruang gelap yang perlu penerang lebih banyak ketimbang kemarin, dan masih ada gemuruh dalam diri yang masih perlu diobati. Apapun itu bentuknya. Aku memang tak paham benar, dan hanya kamu yang tahu persis bagaimana memeluk semuanya secara bersamaan. Tapi aku tahu, selalu ada rute yang paling aman walaupun tak bisa ditempuh dalam waktu singkat. Tapi tak apa, akan aku coba semampuku untuk selalu ada di waktu-waktu kamu membutuhkanku. 

Restu, 23 cuma angka dan kamu yang buat dunia dewasamu versi dirimu sendiri. Selamat meniti jalan panjang lagi! 

>3



Komentar

  1. Love u to the moon and back! Thank u for everything! Semoga kita masih dan akan terus berteman baik sampai kapanpun! 🤗

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer