yang kekal dalam hidup adalah perubahan




Menjelang umur-umur yang semakin bertambah, langkah kaki yang jaraknya semakin pendek-pendek, dulu yang dekat kini menjauh, yang hadir sebagai orang asing kini pergi sebagai orang asing lagi, semuanya ada di satu lini masa, semuanya hilir mudik, semuanya berganti, dan berubah.

Perubahan itu kekal, dan kita butuh ia untuk terus hidup. Aku selalu ingat kata-kata ini dalam otakku, tidak semuanya hadir dari sisa-sisa percakapan di meja makan, melainkan saat aku tidur berdua dengan Ibu, atau pesan tersirat seorang teman dekat, tapi kutahu mereka tengah membahas arti perubahan. Perubahan di hidupku, dihidupnya, dihidup banyak orang yang belum pernah kutemui sebelumnya. Kutahu tak pernah mudah menyikapi perubahan tak semudah layaknya menerima perubahan cuaca yang tiba-tiba saja mendatangkan hujan lalu kita kelabakan mencari tempat berlindung sebab kita lupa menyiapkan payung. Fase berubah ini, sungguh terkadang, aku tak tahu kemana ia akan membawaku. 

Perubahan itu berubah-ubah. Tak jelas ritmenya, tapi semakin kita bertumbuh dewasa, kita akan mengerti bahwa satu hal yang kekal dalam hidup adalah perubahan itu sendiri. Ia akan ada dan mengikuti, aneh rasanya jika kita bertumbuh tapi tak sejengkalpun kita menerima segala bentuk perubahan yang terjadi dalam tahun-tahun kita bertumbuh. Aku menyadari segala berat yang aku tujukan atas keenggananku terhadap perubahan yang datang. Perubahan yang sedemikian rupa itu membawaku pada satu titik; ketidaknyamanan paling buruk yang rasanya hatimu seperti terkoyak-koyak.

Aku selalu menangis disela-sela perubahan yang kurasakan dalam banyak hal di hidupku. Tangis itu tak hanya berisi tangis kemarahan dan penyesalan melainkan tangis syukur yang menggebu-gebu sebab perubahan itu membawaku pada banyak hal indah yang tak sempat kuolah dengan akal sehatku. Perubahan-perubahan yang menjadikanku sedikit lebih kuat sebab jika bukan diriku siapa lagi yang bisa kuandalkan dalam hidup? Perubahan-perubahan yang menyuruhku untuk legowo mengikhlaskan banyak hal yang sejatinya memang tidak ditakdirkan untukku. 

Perubahan yang paling nyata kurasakan adalah semakin banyaknya orang-orang yang pernah kutemui kini tak lagi ada di satu jalan denganku. kupahami betul bahwa ada berbagai rupa pengalaman-pengalaman dalam hidup yang kemudian melahirkanku menjadi sosok yang sekarang ini, dan kupahami pula bahwa jalan-jalan kecil yang kami lewati ini melahirkan pribadi-pribadi baru yang, kuharap, menjadi lebih baik. Perubahan ini menggelitik, sayup-sayup kudengar tawar nyaring itu perlahan jadi isak kecil yang kuartikan sebagai fase mengertiku atas perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidupku dan orang-orang yang pernah singgah didalamnya. Aku belajar memahami, sebab kita bertumbuh, dan perubahan juga turut tumbuh seiring dengan banyaknya langkah yang membawa kita pada satu tujuan; menjadi versi terbaik diri kita sendiri. 

Jadi teman, mulai sekarang pelan-pelan ajari dirimu sendiri untuk menerima segala bentuk perubahan yang terjadi baik pada diri kita sendiri maupun diri orang-orang yang kamu taruh sayang dan cinta padanya. Biarkan mereka berkelana mencari keping-keping diri mereka, bantu mereka untuk menemukan, sebab dengan begitu kita juga mengupayakan diri kita untuk menemukan banyak hal dalam hidup. Terima ia dengan lapang, sebab sekali lagi kukatakan; satu-satunya yang kekal dalam hidup adalah perubahan. 






Komentar

Postingan Populer