minuman rasa rumput
Aku punya kenangan tidak menyenangkan ketika mencoba minuman rasa rumput ini, aku tak tahu apakah ada beda antara green tea dan matcha? apakah sama dengan dia yang datang dari negara asalnya dengan tempat tinggalku sekarang? Aku pernah mencobanya, entah waktu itu milik siapa, mungkin milik saudaraku yang heboh sekali dengan minuman berwarna hijau ini yang di mana-mana semua menu ada embel-embel 'green tea' nya. Satu teguk saja dan kusumpahi ia saat itu juga. Tuhan, rasanya ambigu sekali, antara kemanisan, antara susu-susu saja, antara bubuk rumputnya yang terlalu sedikit, serta warnanya yang terlalu pucat seperti mau pingsan. Aneh sekali rasanya, tidak jelas sama sekali. Setelahnya aku menutup sebelah mataku dengan semua hal yang berwarna hijau, karena 'hijau' selalu diasosiasikan dengan green tea atau matcha (yang aku sendiri tidak tahu apakah mereka berdua ini kembar atau bagaimana) yang jelas sejak saat itu aku tak pernah mencobanya lagi.
Namun rupa-rupa yang pernah kudengar, minuman rasa rumput ini aslinya sedikit pahit. Menjadi aftertaste wajib setelah meminumnya, kalau tidak, bisa jadi dia green tea gadungan. Aku hanya bergidik ngeri, kemarin kemanisan, sekarang justru pahit? satu bentuk minuman ini rupanya membawa orang-orang pada interpretasi yang berbeda. Ini hanya menyoal minuman, belum pada perkara hidup yang sudah pasti perbedaan itu lebih terasa dan mahal. Tapi ini hanya minuman, warnya hijau, seperti rumput muda yang beberapa hari lagi berulang tahun ke 17. Aku mencoba mengingat-ingat, mencatatnya dalam kepalaku, bahwa minuman ini tak hanya mengantarkan pada satu jenis perasaan saja. Tapi padaku ia tetap sama, aku hanya punya satu ingatan yang tertanam dalam kepalaku, kecil saja, tapi terus kuingat sampai sebelum aku akhirnya mencobanya untuk kedua kali.
Dalam hidup kita cuma perlu berani untuk tahu seperti apa sebuah 'perasaan' itu ketika mencobanya. Perasaan yang mahal harganya sebab bayarannya adalah melawan rasa takut. Jujur saja aku ragu-ragu memesannya, selain sayang kalau ternyata tidak enak dan aku harus memilih antara membuangnya atau meminumnya secara paksa, juga sayang dengan nominal yang aku keluarkan untuk segelas minuman hijau rasa rumput itu. Hari itu, aku lupa jelasnya tanggal berapa, aku memesan minuman itu. Lucu deh, seperti kenalan dengan orang baru yang kamu temui tak sengaja ketika tengah menunggu angkutan umum, menengguknya, pertama kali lagi setelah hari itu, aku diajak mencerna informasi baru yang ia berikan padaku. Nama lengkapnya, tanggal lahirnya yang kukira sama denganku, di mana ia tinggal sekarang, dan kenapa ia memilih warna hijau sebagai warna kesukaannya. Aku duduk lama, mengaduk-aduk seluruh isi gelas itu, barangkali ada yang aku lewatkan di dasar gelas sana. Barangkali aku masih benar dan ia yang salah.
Ternyata, minuman rasa rumput ini jadi salah satu minuman penolongku setelah kopi. Akan aku jelaskan sedikit seperti apa ia; semuanya seimbang. Tak ada satu elemen yang membuat kacau indera pengecapku, semuanya seperti pada ritme, manis yang pas, creamy-nya yang bergerak teratur, dan rasa itu, rasa getir di pangkal lidah setelah aku selesai menenggaknya. Ia diterima dengan hangat. Indera-inderaku menerimanya dengan pintu terbuka. Mataku berbinar-binar sejak itu. Penilaian salahku terhadapnya membawaku pada pembelajaran di banyak hal dalam hidupku. Aku yang terlalu takut mencoba lagi setelah gagal, aku yang tak mau menerima perbedaan orang lain, pikiran konvensionalku yang sungguh kaku itu, perlahan luruh hanya karena sebuah minuman rasa rumput ini. Aku tak akan pernah tahu bahwa ternyata minuman ini memberikan pengalaman baru pada lidahku. Aku mungkin pernah kecewa, tapi kecewa yang berlarut-larut membuatku melewatkan banyak hal yang bisa saja terjadi dalam hidupku. Aku yang terlalu menutup diri dari banyaknya kemungkinan-kemungkinan baik tak baik yang pasti akan menghampiri di hidup banyak orang. Tak hanya hidupku, tapi hidup manusia lain.
Sekarang aku tak takut lagi padanya, pada rasanya, pada hal-hal buruk yang ternyata hanya bercokol dalam kepalaku. Minuman rasa rumput ini sekarang sudah jadi temanku, kupesan ia dengan ukuran tak lagi kecil, melainkan besar.


Komentar
Posting Komentar